KUVET MURAH

KUVET KUARSA / GELAS dan DISPOSIBLE KUALITAS TERBAIK DENGAN HARGA BERSAING
MULAI DARI Rp 100.000,-
Hubungi 082295039612

Sabtu, 03 Desember 2011

Hipertensi ( Definisi, Obat, Penanganan )H

Tekanan Darah Tinggi
(Hipertensi)
 
DEFINISI
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah abnormal di dalam arteri.
  • Seringkali tidak ada penyebab tekanan darah tinggi yang dapat diidentifikasi, tapi kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari yang mendasari gangguan ginjal atau gangguan hormon.
  • Obesitas, gaya hidup, stres, merokok, dan alkohol atau garam dalam makanan berlebihan semua bisa memainkan peranan terjadinya tekanan darah tinggi pada orang yang memiliki keturunan hipertensi.
  • Hampir pada semua orang, hipertensi tidak mempunyai gejala.
  • Dokter menentukan diagnostiknya untuk tekanan darah tinggi setelah mengukur tekanan darah dua atau lebih.
  • Setiap orang disarankan untuk menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi jumlah garam dan lemak dalam diet mereka.
  • Setelah itu diberikan obat antihipertensi.
Untuk banyak orang, kata hipertensi menunjukkan ketegangan yang berlebihan, gugup, atau stres. Dalam istilah medis, hipertensi mengacu pada tekanan darah tinggi, terlepas dari penyebabnya. Karena itu biasanya tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun-hingga organ vital rusak-sehingga disebut "silent killer." Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol meningkatkan risiko masalah seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal..

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh.
Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.



Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 120 mmHg Dibawah 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2 160 mmHg atau lebih 100 mmHg atau lebih
Hipertensi Mendesak
(tanpa disertai gejala kerusakan organ)
diatas 180 mmHg diatas 110 mmHg
Hipertensi maligna
(disertai gejala kerusakan organ)
220 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih


PENGENDALIAN TEKANAN DARAH

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
  1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
  2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
    Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
  3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
  1. aktivitas memompa jantung berkurang
  2. arteri mengalami pelebaran
  3. banyak cairan keluar dari sirkulasi

maka tekanan darah akan menurun.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

  1. Perubahan fungsi ginjal
    Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
    - Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal.
    - Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
    - Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.

    Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
    Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
    Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

  2. Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
    - meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
    - meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
    - mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
    - melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.
Pengaturan Tekanan Darah: Sistem Renin Angiotensin Aldosteron
Sistem renin-angiotensin-aldosteron adalah serangkaian reaksi yang dirancang untuk membantu mengatur tekanan darah.
  1. Ketika tekanan darah turun (untuk sistolik, sampai 100 mm Hg atau lebih rendah), ginjal melepaskan enzim renin ke dalam aliran darah.
  2. Renin membagi angiotensinogen, suatu protein besar yang beredar dalam aliran darah, menjadi potongan-potongan. Satu bagiannya adalah angiotensin I.
  3. Angiotensin I, yang relatif tidak aktif, dibagi menjadi potongan-potongan oleh angiotensin-converting enzyme (ACE). Satu bagiannya adalah angiotensin II, suatu hormon yang sangat aktif.
  4. Angiotensin II menyebabkan dinding otot arteri kecil (arteriola) mengerut, meningkatkan tekanan darah. Angiotensin II juga memicu pelepasan hormon aldosterone dari kelenjar adrenal dan hormon antidiuretik dari kelenjar pituitari.
  5. Aldosteron menyebabkan ginjal untuk menahan pengeluaran garam (natrium) dan kalium. Natrium menyebabkan air harus dipertahankan, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah.
PENYEBAB
Pada sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini dikenal sebagai hipertensi esensial atau hipertensi primer.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.


Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
  1. Penyakit Ginjal
    - Stenosis arteri renalis
    - Pielonefritis
    - Glomerulonefritis
    - Tumor-tumor ginjal
    - Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    - Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    - Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

  2. Kelainan Hormonal
    - Hiperaldosteronisme
    - Sindroma Cushing
    - Feokromositoma

  3. Obat-obatan
    - Pil KB
    - Kortikosteroid
    - Siklosporin
    - Eritropoietin
    - Kokain
    - Penyalahgunaan alkohol
    - Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

  4. Penyebab Lainnya
    - Koartasio aorta
    - Preeklamsi pada kehamilan
    - Porfiria intermiten akut
    - Keracunan timbal akut. 

GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
- sakit kepala
- kelelahan
- mual
- muntah
- sesak nafas
- gelisah
- pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Hipertensi yg tidak diobati
DIAGNOSA
Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai hipertensi, tetapi diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran.

Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi.
Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetepi juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi.

Setelah diagnosis ditegakkan, dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak dan ginjal.

Retina (selaput peka cahaya pada permukaan dalam bagian belakang mata) merupakan satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal.
Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan derajat kerusakan retina (retinopati), maka bisa ditentukan beratnya hipertensi.

Perubahan di dalam jantung, terutama pembesaran jantung, bisa ditemukan pada elektrokardiografi (EKG) dan foto rontgen dada.
Pada stadium awal, perubahan tersebut bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung).

Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar melalui stetoskop dan merupakan perubahan jantung paling awal yang terjadi akibat tekanan darah tinggi.

Petunjuk awal adanya kerusakan ginjal bisa diketahui terutama melalui pemeriksaan air kemih.
Adanya sel darah dan albumin (sejenis protein) dalam air kemih bisa merupakan petunjuk terjadinya kerusakan ginjal.

Pemeriksaan untuk menentukan penyebab dari hipertensi terutama dilakukan pada penderita usia muda.
Pemeriksaan ini bisa berupa rontgen dan radioisotop ginjal, rontgen dada serta pemeriksaan darah dan air kemih untuk hormon tertentu.

Untuk menemukan adanya kelainan ginjal, ditanyakan mengenai riwayat kelainan ginjal sebelumnya.
Sebuah stetoskop ditempelkan diatas perut untuk mendengarkan adanya bruit (suara yang terjadi karena darah mengalir melalui arteri yang menuju ke ginjal, yang mengalami penyempitan).
Dilakukan analisa air kemih dan rontgen atau USG ginjal.

Jika penyebabnya adalah feokromositoma, maka di dalam air kemih bisa ditemukan adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon epinefrin dan norepinefrin.
Biasanya hormon tersebut juga menyebabkan gejala sakit kepala, kecemasan, palpitasi (jantung berdebar-debar), keringat yang berlebihan, tremor (gemetar) dan pucat.

Penyebab lainnya bisa ditemukan melalui pemeriksaan rutin tertentu.
Misalnya mengukur kadar kalium dalam darah bisa membantu menemukan adanya hiperaldosteronisme dan mengukur tekanan darah pada kedua lengan dan tungkai bisa membantu menemukan adanya koartasio aorta.
PENGOBATAN
Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
  1. Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
  2. Merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi.
    Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
  3. Olah raga aerobik yang tidak terlalu berat.
    Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
  4. Berhenti merokok.
PEMBERIAN OBAT-OBATAN

  1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi.
    Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.
    Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah.
    Diuretik menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
    Diuretik sangat efektif pada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - kegemukan
    - penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun
    Misal : Hydrochlorothiazide, Chlorthalidone, Metolazone, Indapamide, Spironolactone, Amiloride, Triamterene, Furosemide, Bumetanide, Ethacrynic acid
  2. Penghambat adrenergik merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker dan alfa-beta-blocker labetalol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis.
    Sistem saraf simpatis adalah sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara meningkatkan tekanan darah.
    Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker, yang efektif diberikan kepada:
    - penderita usia muda
    - penderita yang pernah mengalami serangan jantung
    - penderita dengan denyut jantung yang cepat
    - angina pektoris (nyeri dada)
    - sakit kepala migren.
    Misal : Atenolol, Metoprolol, Propranolol, Nebivolol, Esmolol, Labetalol, Carvedilol,
  3. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor) menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
    Obat ini efektif diberikan kepada:
    - orang kulit putih
    - usia muda
    - penderita gagal jantung
    - penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetik
    - pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat yang lain.
    Misal : captopril, enalapril, Ramipril, Lisinopril, Aliskiren,
  4. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.
    Misal : Losartan, Valsartan, Olmesartan, Eprosartan, Azilsartan
  5. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
    Sangat efektif diberikan kepada:
    - orang kulit hitam
    - lanjut usia
    - penderita angina pektoris (nyeri dada)
    - denyut jantung yang cepat
    - sakit kepala migren.
    Misal : Nifedipine, Amlodipine, Clevidipine, Felodipine, Diltiazem, Verapamil
  6. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
    Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.

  7. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.
    Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian besar diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
    - diazoxide
    - nitroprusside
    - nitroglycerin
    - labetalol.
    Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan), tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat.

PENGELOLAAN HIPERTENSI SEKUNDER

Pengobatan hipertensi sekunder tergantung kepada penyebabnya.
Mengatasi penyakit ginjal kadang dapat mengembalikan tekanan darah ke normal atau paling tidak menurunkan tekanan darah.

Penyempitan arteri bisa diatasi dengan memasukkan selang yang pada ujungnya terpasang balon dan mengembangkan balon tersebut.
Atau bisa dilakukan pembedahan untuk membuat jalan pintas (operasi bypass).

Tumor yang menyebabkan hipertensi (misalnya feokromositoma) biasanya diangkat melalui pembedahan.
PENCEGAHAN
Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.

Perubahan gaya hidup

Jumat, 02 Desember 2011

8 Makanan Sehat Untuk Hipertensi

Tekanan darah tinggi, dulu memang lebih banyak terjadi pada orang tua, tetapi saat ini banyak para wanita muda mengalaminya. Kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan aneurisma.

Istilah tekanan darah sendiri  mengacu pada kekuatan darah ketika bergerak melalui arteri. Tekanan ini tidak selalu konstan, dan ketika tekanannya tinggi dalam jangka waktu lama, maka yang terjadi adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Agar Anda terhindar dari gangguan tekanan darah ini, konsumsilah sejumlah makanan berikut secara teratur.

1. BayamBayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

2. Biji bunga matahariMungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan kuaci. Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi,  karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi, pastikan Anda mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.

3. Kacang-kacanganKacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif menurunkan tekanan darah tinggi. 

4. PisangBuah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.

5. KedelaiBanyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

6. KentangNutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.

7. Cokelat pekat (dark chocolate)Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam cokelat dapat membantu  menurunkan tekanan darah dengan merangsang produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.

8. AvokadAsam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol. Selain itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk kesehatan jantung. (umi)

Cara Sehat Makan Fast Food

Fast Food

Berbagai gerai fast food atau restoran cepat saji menawarkan ayam goreng Amerika, nugget, burger, sosis, atau bakso. Dan makanan tersebut telah menjadi makanan yang disukai anak-anak bahkan orang dewasa. Rasa gurih dari makanan tersebut membuat kita senang untuk menyantapnya. Tidak heran jika di mal, restoran yang menjual makanan ini ramai dikunjungi.
Sayangnya, makanan tersebut bukanlah makanan sehat. Kandungan lemak yang membuat seseorang menderita kolesterol tinggi dan obesitas, bahan tambahan yang dapat merusak tubuh, serta sangat sedikitnya serat adalah beberapa hal yang membuat makanan ini tidak dianjurkan untuk kesehatan. Jika Anda harus atau mungkin sedang ingin menikmati makanan tersebut di restoran cepat saji atau fast food, dengan beberapa cara, Anda dapat membuat makanan-makanan tersebut menjadi lebih sehat untuk tubuh. Berikut ini beberapa keterangan penting sebelum Anda memutuskan menikmati makanan tersebut.

Ayam Goreng Amerika

Ayam goreng Amerika atau yang sering dikenal dengan istilah fried chicken merupakan salah satu makanan cepat saji yang paling digemari. Berbagai restoran baik dari dalam dan luar negeri telah menjajakan ayam goreng ini. Mengapa ayam goreng ini kurang sehat? Dan bagaimana trik agar memakan ayam goreng ini dengan cara yang aman?

Alasan ayam goreng Amerika (fried chicken) kurang sehat:

  • Biasa menggunakan ayam ras yang biasanya diberikan suntikan hormon dalam perkembangbiakannya.
  • Ayam jenis ini memiliki kandungan lemak yang banyak.
  • Menggunakan minyak goreng yang memiliki titik didih yang tinggi. Minyak seperti ini mengandung kolesterol.
  • Agar mendapatkan kulit ayam yang kering tapi bagian dalamnya tetap nikmat, ayam digoreng dengan menggunakan deep frying pada suhu yang tinggi. Teknik ini membuat minyak semakin terserap ke dalam daging ayam, bisa mencapai 65%.

Trik menikmati ayam goreng Amerika (fried chicken) agar lebih sehat:

  • Sisihkan kulit ayam. Pada bagian kulit, lemak yang terkandung di dalamnya cukup banyak. Jika memungkinkan, bagian kulit tersebut tidak usah dimakan meskipun pada bagian tersebut memang paling nikmat.
  • Pilih bagian dada, karena kandungan lemak pada bagian ini lebih sedikit dari bagian paha ayam.
  • Makan makanan pendamping yang sehat. Salad dengan sedikit mayonaise atau sayuran merupakan menu yang dapat Anda santap agar Anda tetap memperoleh serat untuk tubuh.

Sosis dan Nugget

Sosis dan nuget juga merupakan salah satu makanan yang digemari. Misalnya untuk burger atau hotdog. Sosis dan nuget tidak hanya tersedia di restoran cepat saji, tapi juga tersedia dan dijual di berbagai pasar swalayan. Mengapa Anda juga perlu memerhatikan saat memakan sosis atau nuget? Dan bagaimana trik agar tetap sehat sewaktu menikmati sosis dan nuget?

Alasan sosis dan nuget kurang sehat:

  • Sosis dan nugget sudah melewati berbagai tahap proses pengolahan yang mengalami penambahan berbagai zat pengawet atau pewarna yang membuat kerja ginjal menjadi berat.
  • Menggunakan daging yang tidak jelas. Karena sudah melalui proses pengolahan, bahan yang digunakan menjadi tidak dapat diketahui dengan pasti. Bagian jeroan, kulit atau bahkan tulang rawan mungkin digunakan agar biaya produksi dapat diminimalkan.

Trik menikmati sosis dan nuget agar lebih sehat:

  • Makanlah dalam porsi kecil atau berbagi agar jumlah yang dimakan tidak terlalu banyak.
  • Tambahkan menu sayuran dalam menu Anda seperti salad atau konsumsi buah-buahan pada saat makan selanjutnya.

Bakso

Bakso merupakan makanan yang paling tersedia. Di mana-mana, dengan mudah dijumpai penjual bakso, dari mal hingga daerah perumahan. Bakso dengan berbagai sajiannya memang sungguh nikmat. Tapi ternyata bakso juga kurang sehat jika dimakan secara sembarangan. Berikut ini alasannya dan trik menikmati bakso kesukaan Anda dengan cara yang sehat.

Alasan bakso kurang sehat:

  • Biasanya menggunakan daging yang berlemak tinggi yang dapat menyebabkan kolesterol.
  • Ada bakso yang mengandung boraks atau formalin yang sangat berbahaya untuk tubuh.

Trik menikmati bakso agar lebih sehat:

  • Jangan gunakan MSG. Kuah bakso yang gurih didapat karena saat meramu biasa ditambahkan MSG. Untuk menghindarinya, Anda dapat memesan agar tidak memakai MSG.
  • Saos yang bahan bakunya tidak jelas dan mengandung pengawet. Biasanya tukang bakso menggunakan saos atau sambal dalam botol besar yang harganya tidak mahal. Saos tomat atau sambal ini diragukan bahannya dan mengandung bahan pewarna yang dapat membahayakan.
  • Minta lebih banyak sayuran. Bakso biasa dilengkapi dengan sawi atau toge. Maka agar tubuh mendapatkan serat, Anda bisa minta agar ditambahkan lebih banyak sayuran dalam mangkuk bakso Anda.

Masuk Akal saat Menikmati Fast Food

Karena tidak mungkin Anda sepenuhnya menghindari makanan cepat saji atau fast food, maka Anda dapat menggunakan trik yang telah disebutkan tadi untuk meminimalkan efek negatif dari makanan cepat saji. Anda dapat juga membuat sendiri di rumah sehingga bahan-bahan yang digunakan lebih terjamin dan lebih menyehatkan.
Misalnya, Anda dapat menggunakan ayam kampung ketika membuat ayam goreng, menggunakan pewarna alami saat membuat sosis, dan mengganti dengan bumbu-bumbu yang aman sebagai pengganti MSG dengan teknik pembuatan yang tidak berbahaya.
Jangan lupa tambahkan sayuran dan buah sebagai serat agar makanan ini tidak terlalu lama tinggal di usus dan diserap tubuh. Selamat menikmati makanan cepat saji atau fast food Anda.

Bahan Alam Penjaga Kesehatan Jantung


Benarkah penyakit jantung tidak dapat diketahui oleh pemiliknya sampai tiba kematian? Jawabannya tentu tidak, mengingat tubuh manusia sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk membunyikan sinyal khusus ketika ada ketidakberesan di dalamnya. Sinyal yang mudah dikenal orang adalah sakit kepala atau pening, sariawan dan mual.


Sayangnya, kebanyakan orang tidak menanggapi datangnya sinyal itu secara benar dan malahan segera mencari obat penghilang rasa sakit atau rasa tidak enak yang terjadi. Tak heran kalau kita mengetahui orang yang minum obat sakit kepala dua kali sehari setiap hari tanpa keinginan untuk mencari penyebab timbulnya pening di kepalanya.

Sinyal akan adanya gangguan fungsi jantung pasti ada, mengingat organ ini adalah motor penggerak aktivitas tubuh. Kalau motor itu sedikit saja terhalang, pasti akan terjadi reaksi dengan segera. Sayang, seperti biasanya orang mengabaikannya.


Pipa yang Buntu

Jantung sebenarnya sebuah otot yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk dapat menjalankan tugasnya, otot itu dilengkapi berbagai pipa sebagai penyalur darah yang dipompakan dari jantung.

Kalau saluran berada dalam keadaan baik, yaitu lentur dan bebas pengotoran, maka aliran darah dari dan kembali ke jantung pasti tidak terhalang. Sebaliknya, kalau pipa itu dindingnya kaku dan penuh dilapisi oleh berbagai macam kotoran, maka kelancaran jalannya darah pasti terganggu.

Gangguan itu menyebabkan jantung dipaksa untuk bekerja lebih keras lagi agar darah bisa mengalir ke setiap bagian tubuh dan kerja keras itulah awal dari naiknya tekanan darah.

Jantung yang bekerja lebih keras memerlukan aliran darah lebih banyak pula bagi dirinya sendiri. Namun kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi saat pembuluh darah kecil jantung pun mulai kaku dan menyempit.

Inilah keadaan yang kemudian kita kenal sebagai penyakit jantung koroner, yaitu pembuluh arteri yang menyempit. Penyakit jantung koroner adalah pembunuh nomor satu.

Jadi, cara yang paling jitu untuk mencegah serangan penyakit jantung adalah menghindari naiknya tekanan darah dan kolesterol. Langkah itu harus didampingi pula oleh perbaikan pola hidup, yaitu berhenti merokok, menurunkan berat badan, olahraga teratur dan menghindari stres berlebihan.

Kekuatan Bahan dari Alam

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Rumus itulah yang harus dianut saat kita akan memanfaatkan bahan alam untuk tujuan kesehatan.

Bahan alam bawang putih, bawang merah dan jahe tidak perlu diragukan lagi keampuhannya untuk mencegah pembekuan darah. Kalau pembekuan darah dicegah, maka serangan jantung pun akan dapat diminimalkan.

Pada sistem pembuluh darah jantung, bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, mengencerkan darah dan berkhasiat antihipertensi. Hasil penelitian menunjukkan, 1 gram bawang putih sehari dapat menurunkan kadar kolesterol darah yang buruk (LDL) dan trigliserida pada 70% sukarelawan.

Peneliti lain selanjutnya menyatakan, hanya diperlukan beberapa siung bawang putih saja untuk mempertahankan kadar kolesterol yang sudah normal di dalam darah.

Senyawa kandungan bawang putih bernama ajoene diketahui bekerja sebagai anti pembekuan darah yang sangat poten. Melalui kerja sebagai penghambat pembekuan darah itu, maka bawang putih berkhasiat sebagai pencegah serangan jantung dan gangguan stroke.

Selain bawang putih, manfaat bawang merah untuk pengencer darah tidak dapat diabaikan. Dalam hal ini, pemakaiannya sebagai pencegah tentu lebih baik, terutama karena bawang merah dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah arteri koroner dengan menaikkan kadar lemak baik (HDL) tubuh. Setengah bagian bawang merah dapat meningkatkan HDL 20 – 30%.

Manfaat Jahe

Jahe begitu dekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Namun hal itu ternyata membuat orang menjadi tidak terlalu peduli akan manfaatnya bagi kesehatan.

Padahal beberapa khasiat jahe bahkan sudah diakui oleh dunia kedokteran. Seperti sebagai anti koagulan (anti pembekuan darah), penurun tekanan darah dan perangsang kerja jantung.

Menurut para ahli, khasiat jahe sebagai anti koagulan dinyatakan lebih kuat dibandingkan bawang putih dan bawang merah. Peneliti India membuktikan bahwa jahe berkhasiat menurunkan kadar kolesterol darah pada hewan percobaan.

Di Jawa, paling sedikit terdapat tiga jenis jahe, yaitu jahe gajah, jahe merah dan jahe emprit, yang memang berbeda sama lain. Jahe gajah paling sering digunakan untuk berbagai kepentingan sehari-hari, sementara pemakaian jahe merah lebih sering dihubungkan untuk tujuan kesehatan.

Teh hijau

Minum teh hijau biasanya dikaitkan dengan penurunan berat badan. Padahal ada manfaat yang lebih penting bagi kesehatan.

Teh hijau yang populer selama berabad-abad lamanya di kawasan Benua Asia ternyata terbukti dapat mengendalikan tekanan darah. Kandungan senyawa epigalokatechin mampu melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas yang merusak sel, membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan HDL baik. Syaratnya mudah, yaitu minum secara teratur.

Sikoneng

Kunyit untuk melawan penyakit jantung? Benar, karena senyawa kandungan di dalamnya mampu menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara memacu pembentukan cairan empedu. Selain itu, beberapa penelitian ilmiah membuktikan khasiat kunyit untuk mencegah pembekuan darah yang memicu serangan jantung.



Tips
Jangan Berlebihan

Berbagai bahan alam yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung mudah diperoleh disekitar kita. Manfaat itu baru akan terasakan apabila kita mengkonsumsinya secara teratur disertai pola hidup sehat.

Hal ini perlu disadari oleh setiap orang, mengingat penderita penyakit jantung yang harus minum obat dokter tidak diperkenankan mengonsumsi bawang putih dan jahe seenaknya tanpa pengawasan dokter. Kalau hal itu dilanggar, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perdarahan akibat darah yang terlalu encer.

MAKANAN UNTUK PENDERITA DARAH TINGGI

TEKANAN darah yang tinggi alias hipertensi merupakan salah satu kondisi yang dapat membahayakan kesehatan seseorang. Orang dengan hipertensi juga berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kardiovaskuler seperti gagal jantung bahkan kematian mendadak. Hipertensi disinyalir bertanggungjawab atas 7,1 juta kematian pertahun di seluruh dunia.
Ahli kesehatan Dr Maoshing Ni (Dr Mao) mengungkapkan, pola diet ala Barat berdampak terhadap tingginya angka kejadian hipertensi di kalangan penduduk perkotaan Eropa dan Ameerika. Terbukti, kasus hipertensi jauh lebih sedikit ditemui pada orang-orang di pedesaan seperti Cina, Brazil, dan Afrika.
Pengaturan pola dan jenis makan yang tepat adalah kunci penting mencegah hipertensi. Berikut beberapa makanan yang baik bagi penyandang hipertensi.
1. Ikan
Di antara semua produk hewan, ikan paling menyehatkan, tinggi protein dan rendah lemak. Kandungan asam lemak omega-3 membantu mencegah pembentukan plak pada dinding pembuluh darah, mengurangi peradangan dan mencegah tekanan darah tinggi. Minyak flaxseed, semisal minyak ikan. Kaya akan asam lemak omega-3 untuk mencegah plak pada pembuluh darah.
2. Jus seledri
Orang China sudah lama menggunakan jus seledri untuk tekanan darah tinggi. Minum jus seledri 2-3 gelas perhari dapat mencegah tekanan darah tinggi atau mengembalikan tekanan darah ke level normal. Sebagai tambahan, seledri juga bagus untuk orang dengan penyakit asam urat.
3. Minyak Zaitun
Sejak lama digunakan dalam diet ala Mediterania dan menunjukkan manfaat terhadap lemak darah dan menurunkan tekanan dalam masakan maupun salad.
4. Buah dan sayuran aneka warna
Dua item ini “wajib” dikonsumsi oleh orang hipertensi setiap hari.
5. Ketimun
Buah berair banyak ini membantu hidrasi tubuh dan menurunkan tekanan pada pembuluh nadi. Makanlah dua buah timun setiap hari selama 2 minggu dan lihat hasilnya.
6. Cuka apel
Selama puluhan tahun, cuka apel yang di dapat dari fermentasi buah apel diklaim mampu mengobati berbagai penyakit, diantaranya mengencerkan darah dan menurunkan tekanan darah.
Pada pagi hari saat perut masih kosong, minumlah segelas air hangat yang dicampur 1 sendok makan cuka apel dan 1 sendok madu secara teratur. Ini bertujuan melancarkan pencernaan agar tidak kesulitan buang air besar (bab). Pasalnya, susah bab bisa membuat jengkel dan emosi sehingga memicu tekanan darah tinggi.
Jika ada yang baik maka ada yang jahat. Beberapa makanan yang tidak baik bagi orang hipertensi dan harus dihindari adalah garam, gula pasir murni, kopi dan alkohol.

Kamis, 01 Desember 2011

10 Makanan Penurun Darah Tinggi



Tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang patut anda waspadai, karena darah tinggi dapat memicu serangan jantung dan strok, bahkan dijumpai dalam beberapa kasus juga dapat menimbulkan kematian.

Jika memiliki tekanan darah tinggi atau mungkin ingin mengurangi risiko terserang stroke dan penyakit jantung, Anda perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari, seperti dikutip dari laman Methods Of Healing.
Ada beberapa makanan yang perlu Anda hindari agar tekanan darah stabil, seperti makanan yang digoreng, makanan berlemak tinggi, alkohol dan rokok. Namun, ada juga beberapa makanan terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi, antara lain:
1. Pisang
Pisang bukan hanya sumber kalium, tapi juga membantu menstabilkan tekanan darah. Cobalah untuk makan setidaknya satu pisang setiap hari.
2. Buncis
Seperti pisang, kacang buncis juga mengandung potasium, yang mampu mengurangi tekanan darah.
3. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya melindungi Anda dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah. Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
4. Kentang
Kentang juga bagus untuk menurunkan tekanan darah, asalkan jika dimasak dengan benar. Jangan menggoreng dan hindari menambah mentega atau keju pada olahan kentang yang akan dikonsumsi.
5. Kedelai
Anda juga dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan dari kedelai. Kedelai mengandung isoflavon yang penting untuk menurunkan tekanan darah.
7. Ikan
Nikmati ikan sebanyak yang Anda suka, dengan asumsi bahwa disajikan dengan cara yang sehat. Ikan mengandung asam lemak omega 3 yang manjur menurunkan tekanan darah.
8. Avocad
Asam oleat dalam avokad, dapat membantu mengurangi kolesterol. Selain itu, kandungan kalium dan asam folat, sangat penting untuk kesehatan jantung.
9. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif menurunkan tekanan darah tinggi.
10. Biji bunga matahari
Mungkin Anda lebih mengenalnya dengan sebutan kuaci. Kandungan magnesiumnya sangat tinggi dan biji bunga matahari mengandung pitosterol, yang dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kolesterol tinggi merupakan pemicu tekanan darah tinggi, karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Tapi, pastikan Anda mengonsumsi kuaci segar yang tidak diberi garam.

Sepuluh Makanan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang mengidap tekanan darah yang tinggi atau hipertensi, perlu membatasi makanan yang mengandung sodium (Na) yang banyak terdapat pada garam.
Seperti dikutip dari healthcentral, daftar dari makanan yang harus dihindari oleh penderita hipertensi adalah :
1. Acar, memang rendah kalori yang baik untuk tubuh, tetapi memiliki kandungan sodium yang tinggi, satu acar mentimun bisa mengandung 570 mg sodium. Hal itu setara dengan sepertiga dari jumlah maksimum sodium perhari (2.300 mg).
2. Kentang goreng, meski beberapa restoran menggoreng dengan minyak yang bebas lemak trans, kandungan lemak dan sodiumnya masih tinggi. Penyajian kentang goreng ukuran sedang mengandung 270 mg sodium dan 19 gram lemak.
3. Daging asap, tiga potong daging asap mengandung 270 mg sodium dan 4.5 gram lemak Daging burung bisa menjadi alternatif ketimbang daging asap.
4. Susu, merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam segelas susu terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
5. Donat, cukup sebuah donat sudah bisa menghasilkan 200 kalori dengan 12 gram lemak.
6. Mi instan. Mudah untuk membuatnya dan rasanya nikmat. Tetapi sebungkus mi instan mengandung 14 gram lemak dan 1,580 mg sodium.
7. Margarin tak sepenuhnya jahat. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi, mereka harus memastikan bahwa margarin tak mengandung lemak jenuh, bacalah kemasannya guna memastikannya.
8. Gula, yang berarti disini adalah makanan dengan kalori ekstra dan gula. contohnya adalah kue-kue kering (cookies) dan coklat batangan. keduanya dapat menyebabkan obesitas. Makanan-makanan ini bisa berpotensi mengidap tekanan darah tinggi. Kelebihan berat badan membuat banyak sumbatan di jantung dan memperlambat kerja darah.
9. Alkohol, mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan darah tinggi, alkohol juga merusak dinding pembuluh darah.
10. Daging merah, komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus menyertakan lemak jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi hindari daging merah. (healthcentral/A-88)***

Jadwal Terbaru Persib di ISL

PT. Liga Indonesia (LI) melakukan beberapa perubahan jadwal pertandingan Persib Bandung di ajang Indonesia Super League (ILS) pada musim kompetisi 2011/2012 putaran pertama dan kedua. Dari keseluruhan jadwal yang sebelumnya dibuat oleh PT. Liga Indonesia (LI), pada putaran pertama ada empat pertandingan yang mendapat perubahan diantara adalah pertandingan antara Persib Bandung menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion si Jalak Harupat pada jadwal semula akan berlangsung pada 23 Januari 2012 menjadi 24 Januari 2012, sedangkan laga tandang Persib Bandung melawan Persipura Jayapura, 20 Februari menjadi 19 Februari 2012.
Sedangkan untuk putaran kedua pasukan Maung Bandung mengalami tiga perubahan pertandingan, salah satunya ketika Persib Bandung menjamu Pelita Jaya Karawang dari 3 Juni 2012 menjadi 28 Mei 2012. Berikut jadwal terbaru Persib Bandung pada ajang Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012.
Putaran I
03-12-2011 Persib vs Persiram Raja Ampat
07-12-2011 Persib vs Sriwijaya FC
12-12-2011 Deltras vs Persib
17-12-2011 Persidafon vs Persib
05-01-2012 Persib vs PSAP Sigli (semula digelar 7 Januari 2011)
09-01-2012 Persib vs PSMS Medan (semula digelar 3 Januari 2011)
14-01-2012 Mitra Kukar vs Persib
17-01-2012 Persisam vs Persib
24-01-2012 Persib vs PSPS (semula digelar 23 Januari 2011)
29-01-2012 Persib vs Persija
05-02-2012 Pelita Jaya vs Persib
15-02-2012 Persiwa vs Persib
19-02-2012 Persipura vs Persib (semula digelar 20 Februari)
11-03-2012 Persib vs Persela
15-03-2012 Persib vs Arema Malang
19-03-2012 Gresik United vs Persib
24-03-2012 Persiba vs Persib
Putaran II
10-04-2012 Persib vs Gresik United
14-04-2012 Persib vs Persiba
29-04-2012 Persela vs Persib
03-05-2012 Arema vs Persib
07-05-2012 Persib vs Persiwa
11-05-2012 Persib vs Persipura
28-05-2012 Persib vs Pelita Jaya (semula digelar 3 Juni 2011)
10-06-2012 Persija vs Persib
14-06-2012 PSPS vs Persib
22-06-2012 Persib vs Mitra Kukar
26-06-2012 Persib vs Persisam
02-07-2012 PSMS vs Persib (semula digelar 9 Juli 2011)
07-07-2012 PSAP vs Persib
14-07-2012 Persib vs Deltras
18-07-2012 Persib vs Persidafon
25-07-2012 Persiram vs Persib (semula digelar 24 Juli 2011)
29-07-2012 Sriwijaya FC vs Persib

jadwal siaran langsung persib

Sebanyak 11 laga dari total 17  pertandingan Persib Bandung di putaran Pertama Liga Super Indonesia 2011/2012 rencananya akan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi ANTV selaku pemegang hak siar Liga Super Indonesia.
Sebagai klub dengan jumlah suporter yang besar, Persib memang menjadi magnet tersendiri bagi stasiun televisi untuk menggaet rating pemirsa. Dari musim ke musim Maung Bandung selalu mendapatkan jatah terbanyak untuk siaran langsung pertandingannya.
Namun jadwal siaran langsung yang didapat Persib tersebut, masih mungkin bertambah karena jadwal siaran langsung tersebut masih bersifat sementara.
Berikut jadwal siaran langsung Persib di ISL 2011/2012 yang diterima BOTN dari PT. Liga Indonesia melalui email :
03-12-2011 Persib vs Persiram Raja Ampat (Live, pukul 18:30 WIB)
07-12-2011 Persib vs Sriwijaya FC (Live, pukul 15:30 WIB)
12-12-2011 Deltras vs Persib (Live, pukul 18:30 WIB)
05-01-2012 Persib vs PSAP Sigli (Live, pukul 15:30 WIB)
14-01-2012 Mitra Kukar vs Persib (Live, pukul 18:30 WIB)
17-01-2012 Persisam vs Persib (Live, pukul 15:30 WIB)
24-01-2012 Persib vs PSPS (Live, pukul 15:30 WIB)
29-01-2012 Persib vs Persija (Live, pukul 18:30 WIB)
05-02-2012 Pelita Jaya vs Persib (Live, pukul 18:30 WIB)
15-03-2012 Persib vs Arema Malang (Live, pukul 18:30 WIB)
24-03-2012 Persiba vs Persib (Live, pukul 18:30 WIB)

Rabu, 30 November 2011

Ternyata minum Bir itu sehat loh

Selama ini kita sering memandang bahwa bir sebagai minuman beralkohol akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, tapi ternyata, dalam beberapa penelitian, bir ternyata memiliki dampak yang positif terhadap kesehatan kita (selama tidak diminum berlebih dan tidak melanggar aturan apapun)….
Seberapa jauh sebenarnya bir akan membantu kita untuk menjadi lebih sehat?
1. Menurunkan Resiko Sakit Jantung
Meminum alkohol dalam jumlah sedang (tidak lebih dari dua gelas untuk pria dan satu gelas untuk wanita per hari) malah menurunkan resiko sakit jantung koroner sampai dengan 30 atau 60 persen, bahkan kepada mereka yang memiliki resiko diabetes, tekanan darah, bahkan juga kepada mereka yang pernah mengalami serangan jantung.
2. Membantu Pembentukan Tulang
Bir mengandung silikon, mineral yang membantu pembentukan massa tulang. Silikon yang terkandung dalam makanan seperti ini akan memperkuat dan meningkatkan kepadatan tulang, terutama di bagian pinggang dan wanita yang mengalami masa menopause.
3. Mencegah Kerusakan Sel
Pencegahan kerusakan sel ini akan mengurangi resiko kanker dan sakit jantung. Hop dan Malt yang digunakan dalam pembuatan bir mengandung antioksidan dalam jumlah besar. Bir juga mengandung polyphenol, antioksidan yang juga ditemukan dalam minuman anggur, buah-buahan, sayuran, dan teh hitam maupun hijau. Bir Lager dan Ale lebih banyak mengandung antioksidan daripada bir encer atau bir tanpa alkohol.
4. Melindungi Peminum dari Stroke
Penyakit seperti Alzheimer dan pikun ternyata merupakan 80% penyebab stroke. Konsumsi bir dalam jumlah menengah sering dikaitkan dengan kemampuan berpikir dan memori yang membaik
Jika kita menghitung volume minuman dan jumlah kandungan alkoholnya, bir memiliki jumlah antioksidan dua kali lipat dari anggur putih, walaupun jika dibandingkan dengan anggur merah, kandungan antioksidan bir hanya setengahnya. Tapi mengenai kemungkinan penyerapan dalam tubuh, karena kecilnya molekul antioksidan bir, maka kemungkinan penyerapan antioksidan bir akan jauh lebih mudah.
Bir tidak mengandung lemak atau kolesterol sama sekali, dan kandungan gula yang ada sangat rendah. Kalori yang ada dalam bir, sebagian sangat besar muncul dari kandungan alkohol, bukan dari kandungan gula yang ada.

Minggu, 27 November 2011

Sistem Endokrin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.4
 Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel.4
Terjadinya gangguan pengendalian endokrin akan menyebabkan beberapa kelainan, seperti penyakit gigantisme dan juga kretinisme.


1.2 Batasan Topik
Adapun batasan topik dalam pembahasan makalah ini adalah:
Definisi Endokrin
Klasifikasi Endokrin dan Fungsinya.
Fungsi Umum Endokrin
Karakteristik Endokrin
Pengendalian Endokrin
Kerja Hormon
Jenis Hormon
Struktur Kimiawi Hormon
Kelainan Endokrin






BAB II
PEMBAHASAN

2.1    DEFINISI SISTEM ENDOKRIN


Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopik sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari sekumpulan deretan sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Sekresinya disebut hormon. Hormon yaitu penghantar ( transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target(responsive cell) tempat terjadinya efek hormon.
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu( sekresi internal yang mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam cairan limfe). Hasil sekresinya langsung beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjarnya menempel pada dinding steroid/kapiler.4

2.2    FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
Fungsi Umum:
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan.
Mengkoordinasi sistem reproduktif.
Memelihara lingkungan internal optimal.5

Fungsi Utama Sistem Endokrin dan hormon yang terlibat:

Homeostasis
Penyimpanan dan penggunaan energi melalui pengendalian metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Imbangan cairan tubuh dan elektrolit.
Fungsi kardiovaskuler.

Hormon yang terlibat:
Insulin, glukagon, katekomlamina, growth hormon, kortisol, hormon-hormon tiroid.
Anti Diuretic Hormon, Aldesteron.
Hormon-hormon tiroid.

Reproduksi
Perkembangan organ seks dan sifat-sifat kelamin sekunder
Gametogenesis( produksi sel telur dan sperma).
Siklus menstruasi.
Kehamilan, kelahiran dan laktasi.

Hormon yang terlibat:
Estrogen(terutama estradiol), progesteron.
Prolaktin, oksitosin.
Androgen(terutama testosteron)5


2.3    KARAKTERISTIK ENDOKRIN

Sistem endokrin terdiri dari sel-sel, jaringan, dan organ yang mampu mensintesis dan mensekresi hormon langsung ke dalam kapiler darah dan limfatika. Akibatnya, kelenjar/ organ endokrin tidak memiliki saluran keluar.
Selain itu, sel-sel pada kebanyakan organ endokrin tersusun berupa deretan atau kelompok, dikelilingi banyak jejaring kapiler.
Adapula sel-sel endokrin yang terdapat sendirian yang dibedakan dari kelenjar enokrin bersel satu karena kenyataan bahwa kutub sekresi mereka( bagian sel yan mengandung produk pensekresi yang matang) tertuju langsung ke arah alas kapiler dibawah suatu epitel dan tidak ke arah lumen suatu organ yang dilapisi oleh epitel itu, contoh: kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, adrenal, dan lain-lain.
Kelenjar endokrin yang khas untuk tipenya terdiri dari kumpulan sel-sel pensekresi yang tersusun dalam lembaran-lembaran, tali-tali atau sarang sel yang tidak teratur yang terfiltrasi oleh suatu anyaman rumit dari kapiler/ pembuluh darah sinusoidal, yang terletak dalam kerangka jaringan penyambung tipis.
Jaringan utama didominasi oleh sel kelenjar yang menghasilkan hormon.
Regulasinya dengan sistem saraf, hormon kelenjar lain, kadar metabolit.
Sistem endokrin dan hubungannya dengan sistem saraf, sama-sama mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.  Kedua sistem ini berfungsi untuk mempertahankan homeostasis tubuh.1


2.4    KLASIFIKASI SISTEM ENDOKRIN

Sistem Endokrin terdiri dari beberapa kelenjar:
1. Pineal
2. Hypothalamus
3. Pituitary
4. Thyroid
5. Paratiroid
6. Thymus
7. Adrenal
8. Pankreas
9. Ovary
10. Testis




















1) KELENJAR HIPOFISIS

Kelenjar ini adalah kelenjar yang tidak didasar tengkorak ( sela tursika) fossa pituitaria os sphenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5 gram. Kelenjar ini memegang peranan penting di dalam mensekresi hormon dari semua organ endokrin, yaitu sebagai pengatur kegiatan hormon yang lain dan mempengaruhi pekerjaan kelenjar lain.
Kelenjar hipofisis mengontrol fungsi seksual dan tiroid, pertumbuhan dan metabolism air,protein dan karbohidrat.
Kelenjar ini tergantung dari hipotalamus suatu masa jaringan saraf yang membentuk lantai ventrikel ke 3.

a) Lobus Anterior
Kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin lain.
Hormon pertumbuhan (somatotropik) mengendalikan pertumbuhan tubuh.
Hormon totropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menhasilkan tiroksin.
Hormon adrenokortikotropik(ACTH) mengendalikan kegiatan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal ini.
Hormon gonadotrofik :
Hormon perangsang folikel(FSH) yang berfungsi merangsang perkembangan folikel graaf di dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
Luternising Hormon(LH) atau Interstisial Cell Stimulating Hormon ( ICSH) mengendalikan sekresi ustrogen dan progesteron di dalam ovarium dan testosteron di dalam testis.
Hormon ketiga dari hormon gonadotrofik ini ialah Luteotrofin atau prolaktin, mengendalikan sekresi air susu dan mempertahankan adanya korpus luteum selama hamil.

b) Lobus Posterior
Fungsinya adalah mengeluarkan dua jenis hormon,yaitu:
Hormon Anti-diuretik (ADH)  mengatur jumlah air yang melalui ginjal,
Hormon Axitoksik merangsang kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.



2) KELENJAR TIROID

    Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdiri atas dua buah lobus yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea, dan diikat bersama oleh secarik jaringan  tiroid yang disebut isimus tiroid dan yang melintasi trakea di depannya.

Struktur:
Kelenjar tiroid terdiri atas 2 sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh epithelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah-limpah dan yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid , yang mengandung zat senyawa yodium, zat aktif yang utama dari senyawa yodium ini adalah hormon tiroksin.

    Fungsi:
            Sekresi tiroid di atur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofisis yaitu oleh hormon titotropik. Fungsinya sangat erat bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan  oksigen dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbon dioksida.



3) KELENJAR PARATIROID

Kelenjar ini berjumlah 4 buah terletak dibelakang kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dari usus, sekresi kalsium oleh ginjal dan pelepasan kalsium dari tulang.

Fungsi Umum:
Mengatur metabolisme fosfor
Mengatur kadar kalsium darah

Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dan fosfor dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur:
Mengatur absorpsi kalsium dari usus
Ekskresi kalsium dan ginjal
Pelepasan kalsium dari tulang

Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel-sel tulang osteoklas untuk merombak matriks pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah.


4) KELENJAR TIMUS

Kelenjar timus terletak dalam torak, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kurang lebih 10 gram dan ukurannya bertambah pada masa remaja beratnya dari 30-40 gram dan kemudian mengerut lagi.
Fungsinya belum diketahui, tetap ada sangkut pautnya dengan produksi antibodi. Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi. Kelenjar ini menghasilkan tirosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.


5) KELENJAR SUPRARENALIS (ADRENAL)

    Kelenjar ini berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan medulla (tengah).
    Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron yang semuanya bertalian erat dengan metabolisme pertumbuhan, fungsi ginjal dan tonus otot. Semua fungsi menentukan jalan hidup.


6) KELENJAR PANKREAS ( LANGERHANS)

    Kelenjar ini merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal sebagai pulau-pulau langerhans. Kelenjar pankreas ini menghasilkan hormon insulin dan glikagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel-sel tubuh yang menembus membran sel. Di dalam otot glukosa di metabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen atau glikogenesis dan lipogenesis. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mengsekresikan insulin. Sebaliknya glikogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.


7) KELENJAR KELAMIN (GONAD)

1. Ovari (kelenjar sex wanita)

Gonad sex dipengaruhi oleh hormon pituitari dan thyroid. Tanpa pituitari seorang wanita tidak akan menjadi dewasa. Kekacauan ovari pada wanita sering ada hubungannya dengan gangguan pada thyroid. Pada banyak wanita, menstruasi didahului dengan sakit kepala dan pituitari yang akan hilang bila aliran menstruasi mulai berjalan. Hormon ini merupakan diktaror yang menentukan apakah wanita akan langsing dan muda setelah menopause atau apa ia berubah gemuk. Hormon ini menentukan apakah ia punya keturunan atau tidak.


    Ovari menghasilkan dua hormon:
Estrogen, tanpa estrogen perkembangan buah dada dan menstruasi akan kurang baik.
Progesterone, untuk mempersiapkan kehamilan seorang wanita.

2. Testosterone ( hormon pria)

Hormon ini dihasilkan di gonad pria yang sangat mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani pria. Testosterone mempengaruhi pertumbuhan tulang, orang memanfaatkannya untuk menyembuhkan tulang. Hormon yang kuat ini dapat membangunkan otot yang lemah, dapat memberikan zat-zat kepada otot jantung yang mengalami pengunduran. Bahkan testosterone dapat menolong seorang wanita yang menderita kanker payudara.3



2.5    KELAINAN PADA SISTEM ENDOKRIN

1. Kelenjar hipofisis

Hiposekresi :  -    Sebelum pubertas menyebabkan anak tumbuh menjadi orang kerdil.
Sesudah pubertas, dengan keadaan sebelumnya normal akan terjadi keadaan yang dikenal dengan penyakit Shehan. Dalam kedaan ini timbul perubahan atrofik didalam kelenjar gonad, thyroid dan adrenal.
    Hipersekresi :  -    Sebelum pubertas menimbulkan gigantisme.
Sesudah pubertas menyebabkan akromegali, suatu keadaan dengan tulang dan juga organ lainnya seperti organ jaringan lunak menjadi tebal dan kasar.

2. Kelenjar tiroid

Sekresi dari tiroid normal berisi sedikit yodium, dan di daerah dengan yodium yang sangat kurang dalam persediaan airnya dapat diberikan garam yang sudah dibubuhi yodium atau manis yang dibubuhi yodium. Penyakit gondok (pembesaran sederhana tiroid) adalah umum di daerah ini.

Hiposekresi : Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi maka mengakibatkan suatu keadaan yang namanya kretinisme, berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang dewasa, kekurangan sekresi mengakibatkan nixudema proses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan bertambah berat, lamban, cara berfikir dan bicara lamban, kulit tebal dan kering, rambut rontok.

Hipersekresi : Pada pembesaran kelenjar dan penambahan sekresi yang disebut hipertiroidisma, semua simptonnya sebaliknya dari niksudema. Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut nadinya naik “cardial output” bertambah dan simpton cardeo vaskuler mencakup fibrilasi atrium dan kegagalan jantung.

3. Kelenjar paratiroid

Hipoparatiroidisma : Terjadinya saat kekurangan kalsium di dalam isi darah (hipokalsemia), mengakibatkan keadaan yang disebut tetani dengan gejala khas kejang dan konvulasi.
Hiperparatiroidisma : Over aktifitas kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium tergannggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan ke dalam serum darah, dengan akibat terjadinya penyakit tulang dengan tanda-tanda khas bahwa beberapa bagian keropos.
Hipertiroidisma         :     Pada gondok toxik jangan dikacaukan dasar pembesaran  
  sederhana. Pada golongan gondok non toxik kelenjarnya membesar tetapi sekresi tidak bertambah dan tidak abnormal.
Hipotiroidisma    :    Dapat diobati dengan tablet yang menghentikan produksi tiroksin dalam kelenjar.

4. Kelenjar suprarenal

Pada kelenjar ini terdapat penyakit Addison, penyakit ini adalah penyakit hipofungsi. Hiperfungsi dapat disebabkan oleh tumur kelenjar adrenal yang mengakibatkan sindrom cusching.3



2.6    HORMON UTAMA
Hormon
Yg menghasilkan
Fungsi
Aldosteron
Kelenjar adrenal
Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium
Hormon antidiuretik
(vasopresin)
Kelenjar hipofisa
Menyebabkan ginjal menahan air
Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah
Kortikosteroid
Kelenjar adrenal
Memiliki efek yg luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
Anti peradangan
 Mempertahankan kadar gula darah , tekanan darah & kekuatan otot

Membantu mengendalikan    keseimbangan garam & air
Kortikotropin
Kelenjar hipofisa
Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteks adrenal
Eritropoietin
Ginjal
Merangsang pembentukan sel darah merah
Estrogen
Indung telur
Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita
Glukagon
Pankreas
Meningkatkan kadar gula darah
Hormon pertumbuhan
Kelenjar hipofisa
-Mengendalikan pertumbuhan &  perkembangan
-Meningkatkan pembentukan protein
Insulin
Pankreas
-Menurunkan kadar gula darah
-Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh
LH (luteinizing hormon)
FSH (follicle-stimulating hormon)
Kelenjar hipofisa
-Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi
-Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
Oksitosin
Kelenjar hipofisa
Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara
Hormon paratiroid
Kelenjar paratiroid
-Mengendalikan pembentukan tulang
-Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat
Progesteron
Indung telur
-Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi
-Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
Polaktin
Kelenjar hipofisa
Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu
Renin & angiotensin
Ginjal
Mengendalikan tekanan darah
Hormon tiroid
Kelenjar tiroid
Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme
TSH
(tyroid-stimulating hormon)
Kelenjar hipofisa
Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid.4





2.7    MEKANISME KERJA HORMON

Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon pada reseptor spesifik disel target. Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormon tersebut tidak akan berespon.
    Reseptor untuk beberapa hormon terletak pada membran sel target, sedangkan reseptor hormon yang lain terletak di sitoplasma atau di nukleus. Ketika hormon terikat pada reseptornya, hal tersebut biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi di dalam sel, dengan setiap tahap reaksi yang semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi hormon bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar.
    Reseptor hormon merupakan protein berukuran besar, dan seriap sel yang di stimulasi biasanya memiliki sekitar 2000-100.000 reseptor. Setiap reseptor biasanya juga sangat spesifik untuk sebuah hormon, hal ini menentukan jenis hormon yang akan bekerja pada jaringan tertentu. Jaringan target yang dipengaruhi oleh suatu hormon adalah jaringan yang memiliki reseptor spesifikly.
    Lokasi berbagai jenis reseptor hormon secara garis besar adalah :
1. Di dalam permukaan atau pada permukaan membran sel. Reseptor membran sebagian besar spesifik untuk protein, peptide dan hormon katekolamin.
2. Didalam sitoplasma sel. Reseptor utama untuk berbagai hormon steroid terutama detemukan dalam sitoplasma.
3. Didalam nukleus sel. Reseptor untuk hormon tiroid dijumpai di nukleus dan lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom. 2



2.8    STRUKTUR KIMIAWI HORMON

1. Protein dan polipeptida
Peptida/derivate peptide dibuat di kelenjar buntuk yang berasal dari jaringan alat pencernaan, peptida bersirkulasi bebas dalam plasma lebih kurang 5-10 menit. Protein dan polipeptida mencakup hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior dan posterior, pankreas (insulin dan glukagon), kelenjar paratiroid (hormon paratiroid), dll.

2. Steroid
Hormon steroid mempunyai inti Cydo-pentano-perhidrophenantren yang dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium. Testis (testosteron), ovarium (estrogen dan progesterone), dan korteks suprarenal bersikulasi dalam plasma dan terikat pada transport protein kira-kira 60-100 menit.

3. Turunan asam amino tirosin
Yang disekresikan oleh kelenjar tiroid (tiroksid dan triodotironin) dan medulla adrenal (epinefrin  dan notepinefrin). Derivat asam amino dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla suprarendis dan neurokipofisis.2


2.9 PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadapbioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.
Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.4

PERAN HIPOTALAMUS & HIPOFISE
Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting.
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf. Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
     Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.5


SITEM UMPAN BALIK
     Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif.
     Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak.

AKTIVASI SEL-SEL TARGET
Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (misalnya enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.5






















BAB III
PENUTUP


Kesimpulan:

Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah:
    Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.
    Sistem endokrin mempunyai beberapa fungsi yang berhubungan dengan homeostasis dan reproduksi. Sistem endokrin dan sistem saraf berfungsi sama-sama untuk mempertahankan fungsi tubuh.
    Sistem endokrin diklasifikasikan Sistem Endokrin terdiri dari beberapa kelenjar, yaitu : pineal, hypothalamus, pituitary, thyroid, paratiroid, thymus, adrenal, pankreas, ovary dan testis.
    Pengendalian endokrin berhubungan dengan hipotalamus dan hipofise. Jika terjadi kelebihan dan kekurangan hormon akan menyebabkan kelainan, contohnya : penyakit kretinisme atau gigantisme.

Purin & Purimidin

1. Struktur senyawa purin dan pirimidin
Senyawa purin

Sentawa pirimidin

2. Pengertian dan contoh reaksi tautomerisasi
Tautomer adalah senyawa-senyawa organik yang dapat melakukan reaksi antarubahan yang disebut tautomerisasi. Seperti yang umumnya dijumpai, reaksi ini dihasilkan oleh perpindahan atom hidrogen atau proton yang diikuti dengan pergantian ikatan tunggal dengan ikatan ganda di sebelahnya. Dalam larutan di mana tautomerisasi dapat terjadi, kesetimbangan kimia tautomer dapat dicapat. Rasio tautomer ini tergantung pada beberapa faktor, meliputi temperatur, pelarut, dan pH. Konsep tatomer yang dapat melakukan antarubahan dengan tautomerisasi disebut tautomerisme. Tautomerisme adalah kasus khusus dari isomersime struktur dan memainkan peran yang penting dalam pemasangan basa dalam molekul DNA dan RNA.
Contoh senyawa tautomerisasi :


Tautomerisasi dikatalisasi oleh:
Basa (1. deprotonasi; 2. pemebntukan anion yang terdelokalisasi (misalnya enolat); 3. protonasi pada posisi yeng berbeda pada anion).
asam (1. protonasi; 2. pembentukan kation yang terdelokalisasi; 3. deprotonasi pada sebelah posisi yang berbeda pada kation).
3. Pasangan tautomer yang umum adalah:
keton - enol, misalnya aseton (lihat: tautomerisme keto-enol).
amida - asam imidat, misalnya selama reaksi hidrolisis nitril.
laktam - laktim, sebuah tautomerisme amida-asam imidat pada cincin heterosiklik, misalnya pada nukleobasa guanina, timina, dan sitosina..
enamina - imina
enamina - enamina, misalnya selama reaksi enzim yang dikatalisasi oleh piridoksalfosfate.
Tautomerisme prototropik merujuk pada relokasi sebuah proton, seperti pada contoh di atas, dan dapat dianggap sebagai subbagian dari perilaku asam-basa. Tautomer prototropik adalah sekelompok keadaan protonasi isomerik dengan rumus empiris dan muatan total yang sama.
Tautomerisme annular adalah sejenis tautomerisme prototropik di mana sebuah proton dapat menduduki dua atau lebih posisi dalam sebuah sistem heterosiklik. Sebagai contoh, 1H- dan 3H- imidazola; 1H-, 2H-, dan 4H- 1,2,4-triazola; 1H- dan 2-H isoindola.
Tautomerisme rantai-cincin terjadi ketika perpindahan proton diikuti oleh perubahan struktur terbuka menjadi cincin, seperti pada bentuk aldehida dan piran glukosa.
Tautomerisme valensi adalah sejenis tautomerisme prototropik yang melibatkan proses reorganisasi ikatan elektron yang cepat. Contoh dari jenis tautomerisme ini dapat ditemukan pada bulvalena. Contoh lainnya adalah bentuk terbuka dan tertutup dari azida - tetrazola. Tautomerisme valensi memerlukan perubahan geometri molekul dan hal ini berbeda dengan struktur resonansi ataupun mesomer.

BIOKIMIA DNA

BAB I
PENDAHULUAN

DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (bahasa Inggris: radioactive tracers).
Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik? Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.
Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.



BAB II
ASAM DEOKSIRIBONUKLEAT






Struktur molekul DNA. Atom karbon berwarna hitam, oksigen merah, nitrogen biru, fosfor hijau, dan hidrogen putih.
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus.




2.1 Karakteristik kimia


Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenina dengan timina dan guanina dengan sitosina) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
gugus fosfat
gula deoksiribosa
basa nitrogen, yang terdiri dari:[1]
Adenina (A)
Guanina (G)
Sitosina (C)
Timina (T)
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Ã…, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Ã…[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida[3].
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.


















BAB III
REPLIKASI DNA


Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan.
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.
Replikasi DNA yang terjadi, disebut replikasi semikonservatif, karena masing-masing dari kedua rantai DNA induk bertindak sebagai cetakan/templat untuk pembuatan dua rantai DNA dengan untai ganda yang baru.
Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR).
3.1 Garpu replikasi
Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzim helikase yang memutus ikatan-ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA, membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA. Masing-masing cabang tersebut menjadi "cetakan" untuk pembentukan dua untaian DNA baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya. DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang oligonukleotida yang dibentuk oleh enzim primase dan disebut primer.
DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan menambahkan nukleotida—dalam hal ini, deoksiribonukleotida—ke ujung 3'-hidroksil bebas nukleotida rantai DNA yang sedang tumbuh. Dengan kata lain, rantai DNA baru disintesis dari arah 5'→3', sedangkan DNA polimerase bergerak pada DNA "induk" dengan arah 3'→5'. Namun demikian, salah satu untaian DNA induk pada garpu replikasi berorientasi 3'→5', sementara untaian lainnya berorientasi 5'→3', dan helikase bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan arah 5'→3'. Oleh karena itu, replikasi harus berlangsung pada kedua arah berlawanan tersebut.


Replikasi DNA. Mula-mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11) yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal (10) untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer (5) dan molekul DNA polimerase (3 & 8) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand (2) dan lagging strand (1). DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki (7)). Enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut.
3.1.1 Pembentukan leading strand
Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah untaian DNA yang disintesis dengan arah 5'→3' secara berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3'-OH bebas dari sebuah primer RNA dan sintesis DNA berlangsung secara berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan garpu replikasi.
3.1.2 Pembentukan lagging strand
Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmen-segmen yang disebut fragmen Okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas pada primer RNA tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. Fragmen primer RNA tersebut lalu disingkirkan (misalnya dengan RNase H dan DNA Polimerase I) dan deoksiribonukleotida baru ditambahkan untuk mengisi celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu menyambungkan fragmen-fragmen Okazaki tersebut sehingga sintesis lagging strand menjadi lengkap.
3.1.3 Dinamika pada garpu replikasi
Bukti-bukti yang ditemukan belakangan ini menunjukkan bahwa enzim dan protein yang terlibat dalam replikasi DNA tetap berada pada garpu replikasi sementara DNA membentuk gelung untuk mempertahankan pembentukan DNA ke dua arah. Hal ini merupakan akibat dari interaksi antara DNA polimerase, sliding clamp, dan clamp loader.
Sliding clamp pada semua jenis makhluk hidup memiliki struktur serupa dan mampu berinteraksi dengan berbagai DNA polimerase prosesif maupun non-prosesif yang ditemukan di sel. Selain itu, sliding clamp berfungsi sebagai suatu faktor prosesivitas. Ujung-C sliding clamp membentuk gelungan yang mampu berinteraksi dengan protein-protein lain yang terlibat dalam replikasi DNA (seperti DNA polimerase dan clamp loader). Bagian dalam sliding clamp memungkinkan DNA bergerak melaluinya. Sliding clamp tidak membentuk interaksi spesifik dengan DNA. Terdapat lubang 35A besar di tengah clamp ini. Lubang tersebut berukuran sesuai untuk dilalui DNA dan air menempati tempat sisanya sehingga clamp dapat bergeser pada sepanjang DNA. Begitu polimerase mencapai ujung templat atau mendeteksi DNA berutas ganda (lihat di bawah), sliding clamp mengalami perubahan konformasi yang melepaskan DNA polimerase.
Clamp loader merupakan protein bersubunit banyak yang mampu menempel pada sliding clamp dan DNA polimerase. Dengan hidrolisis ATP, clamp loader terlepas dari sliding clamp sehingga DNA polimerase menempel pada sliding clamp. Sliding clamp hanya dapat berikatan pada polimerase selama terjadinya sintesis utas tunggal DNA. Jika DNA rantai tunggal sudah habis, polimerase mampu berikatan dengan subunit pada clamp loader dan bergerak ke posisi baru pada lagging strand. Pada leading strand, DNA polimerase III bergabung dengan clamp loader dan berikatan dengan sliding clamp.
3.2 Replikasi di prokariota dan eukariota
3.2.1  Replikasi DNA prokariota
Replikasi DNA kromosom prokariota, khususnya bakteri, sangat berkaitan dengan siklus pertumbuhannya. Daerah ori pada E. coli, misalnya, berisi empat buah tempat pengikatan protein inisiator DnaA, yang masing-masing panjangnya 9 pb. Sintesis protein DnaA ini sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri sehingga inisiasi replikasi juga sejalan dengan laju pertumbuhan bakteri. Pada laju pertumbuhan sel yang sangat tinggi; DNA kromosom prokariota dapat mengalami reinisiasi replikasi pada dua ori yang baru terbentuk sebelum putaran replikasi yang pertama berakhir. Akibatnya, sel-sel hasil pembelahan akan menerima kromosom yang sebagian telah bereplikasi.
Protein DnaA membentuk struktur kompleks yang terdiri atas 30 hingga 40 buah molekul, yang masing-masing akan terikat pada molekul ATP. Daerah ori akan mengelilingi kompleks DnaA-ATP tersebut. Proses ini memerlukan kondisi superkoiling negatif DNA (pilinan kedua untai DNA berbalik arah sehingga terbuka). Superkoiling negatif akan menyebabkan pembukaan tiga sekuens repetitif sepanjang 13 pb yang kaya dengan AT sehingga memungkinkan terjadinya pengikatan protein DnaB, yang merupakan enzim helikase, yaitu enzim yang akan menggunakan energi ATP hasil hidrolisis untuk bergerak di sepanjang kedua untai DNA dan memisahkannya.
Untai DNA tunggal hasil pemisahan oleh helikase selanjutnya diselubungi oleh protein pengikat untai tunggal atau single-stranded binding protein (Ssb) untuk melindungi DNA untai tunggal dari kerusakan fisik dan mencegah renaturasi. Enzim DNA primase kemudian akan menempel pada DNA dan menyintesis RNA primer yang pendek untuk memulai atau menginisiasi sintesis pada untai pengarah. Agar replikasi dapat terus berjalan menjauhi ori, diperlukan enzim helikase selain DnaB. Hal ini karena pembukaan heliks akan diikuti oleh pembentukan putaran baru berupa superkoiling positif. Superkoiling negatif yang terjadi secara alami ternyata tidak cukup untuk mengimbanginya sehingga diperlukan enzim lain, yaitu topoisomerase tipe II yang disebut dengan DNA girase. Enzim DNA girase ini merupakan target serangan antibiotik sehingga pemberian antibiotik dapat mencegah berlanjutnya replikasi DNA bakteri.
Seperti telah dijelaskan di atas, replikasi DNA terjadi baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal. Pada untai tertinggal suatu kompleks yang disebut primosom akan menyintesis sejumlah RNA primer dengan interval 1.000 hingga 2.000 basa. Primosom terdiri atas helikase DnaB dan DNA primase.
Primer baik pada untai pengarah maupun pada untai tertinggal akan mengalami elongasi dengan bantuan holoenzim DNA polimerase III. Kompleks multisubunit ini merupakan dimer, separuh akan bekerja pada untai pengarah dan separuh lainnya bekerja pada untai tertinggal. Dengan demikian, sintesis pada kedua untai akan berjalan dengan kecepatan yang sama.
Masing-masing bagian dimer pada kedua untai tersebut terdiri atas subunit a, yang mempunyai fungsi polimerase sesungguhnya, dan subunit e, yang mempunyai fungsi penyuntingan berupa eksonuklease 3’– 5’. Selain itu, terdapat subunit b yang menempelkan polimerase pada DNA.
Begitu primer pada untai tertinggal dielongasi oleh DNA polimerase III, mereka akan segera dibuang dan celah yang ditimbulkan oleh hilangnya primer tersebut diisi oleh DNA polimerase I, yang mempunyai aktivitas polimerase 5’ – 3’, eksonuklease 5’ – 3’, dan eksonuklease penyuntingan 3’ – 5’. Eksonuklease 5’ - 3’ membuang primer, sedangkan polimerase akan mengisi celah yang ditimbulkan. Akhirnya, fragmen-fragmen Okazaki akan dipersatukan oleh enzim DNA ligase. Secara in vivo, dimer holoenzim DNA polimerase III dan primosom diyakini membentuk kompleks berukuran besar yang disebut dengan replisom. Dengan adanya replisom sintesis DNA akan berlangsung dengan kecepatan 900 pb tiap detik.
Kedua garpu replikasi akan bertemu kira-kira pada posisi 180 °C dari ori. Di sekitar daerah ini terdapat sejumlah terminator yang akan menghentikan gerakan garpu replikasi. Terminator tersebut antara lain berupa produk gen tus, suatu inhibitor bagi helikase DnaB. Ketika replikasi selesai, kedua lingkaran hasil replikasi masih menyatu. Pemisahan dilakukan oleh enzim topoisomerase IV. Masing-masing lingkaran hasil replikasi kemudian disegregasikan ke dalam kedua sel hasil pembelahan.
3.2.2  Replikasi DNA eukariota
Pada eukariota, replikasi DNA hanya terjadi pada fase S di dalam interfase. Untuk memasuki fase S diperlukan regulasi oleh sistem protein kompleks yang disebut siklin dan kinase tergantung siklin atau cyclin-dependent protein kinases (CDKs), yang berturut-turut akan diaktivasi oleh sinyal pertumbuhan yang mencapai permukaan sel. Beberapa CDKs akan melakukan fosforilasi dan mengaktifkan protein-protein yang diperlukan untuk inisiasi pada masing-masing ori.
Berhubung dengan kompleksitas struktur kromatin, garpu replikasi pada eukariota bergerak hanya dengan kecepatan 50 pb tiap detik. Sebelum melakukan penyalinan, DNA harus dilepaskan dari nukleosom pada garpu replikasi sehingga gerakan garpu replikasi akan diperlambat menjadi sekitar 50 pb tiap detik. Dengan kecepatan seperti ini diperlukan waktu sekitar 30 hari untuk menyalin molekul DNA kromosom pada kebanyakan mamalia.
Sederetan sekuens tandem yang terdiri atas 20 hingga 50 replikon mengalami inisiasi secara serempak pada waktu tertentu selama fase S. Deretan yang mengalami inisasi paling awal adalah eukromatin, sedangkan deretan yang agak lambat adalah heterokromatin. Daerah sentromer dan telomer dari DNA bereplikasi paling lambat. Pola semacam ini mencerminkan aksesibilitas struktur kromatin yang berbeda-beda terhadap faktor inisiasi.
Seperti halnya pada prokariota, satu atau beberapa DNA helikase dan Ssb yang disebut dengan protein replikasi A atau replication protein A (RP-A) diperlukan untuk memisahkan kedua untai DNA. Selanjutnya, tiga DNA polimerase yang berbeda terlibat dalam elongasi. Untai pengarah dan masing-masing fragmen untai tertinggal diinisiasi oleh RNA primer dengan bantuan aktivitas primase yang merupakan bagian integral enzim DNA polimerase a. Enzim ini akan meneruskan elongasi replikasi tetapi kemudian segera digantikan oleh DNA polimerase d pada untai pengarah dan DNA polimerase e pada untai tertinggal. Baik DNA polimerase d maupun e mempunyai fungsi penyuntingan. Kemampuan DNA polimerase d untuk menyintesis DNA yang panjang disebabkan oleh adanya antigen perbanyakan nuklear sel atau proliferating cell nuclear antigen (PCNA), yang fungsinya setara dengan subunit b holoenzim DNA polimerase III pada E. coli. Selain terjadi penggandaan DNA, kandungan histon di dalam sel juga mengalami penggandaan selama fase S.
Mesin replikasi yang terdiri atas semua enzim dan DNA yang berkaitan dengan garpu replikasi akan diimobilisasi di dalam matriks nuklear. Mesin-mesin tersebut dapat divisualisasikan menggunakan mikroskop dengan melabeli DNA yang sedang bereplikasi. Pelabelan dilakukan menggunakan analog timidin, yaitu bromodeoksiuridin (BUdR), dan visualisasi DNA yang dilabeli tersebut dilakukan dengan imunofloresensi menggunakan antibodi yang mengenali BUdR.
Ujung kromosom linier tidak dapat direplikasi sepenuhnya karena tidak ada DNA yang dapat menggantikan RNA primer yang dibuang dari ujung 5’ untai tertinggal. Dengan demikian, informasi genetik dapat hilang dari DNA. Untuk mengatasi hal ini, ujung kromosom eukariota (telomer) mengandung beratus-ratus sekuens repetitif sederhana yang tidak berisi informasi genetik dengan ujung 3’ melampaui ujung 5’. Enzim telomerase mengandung molekul RNA pendek, yang sebagian sekuensnya komplementer dengan sekuens repetitif tersebut. RNA ini akan bertindak sebagai cetakan (templat) bagi penambahan sekuens repetitif pada ujung 3’.
Hal yang menarik adalah bahwa aktivitas telomerase mengalami penekanan di dalam sel-sel somatis pada organisme multiseluler, yang lambat laun akan menyebabkan pemendekan kromosom pada tiap generasi sel. Ketika pemendekan mencapai DNA yang membawa informasi genetik, sel-sel akan menjadi layu dan mati. Fenomena ini diduga sangat penting di dalam proses penuaan sel. Selain itu, kemampuan penggandaan yang tidak terkendali pada kebanyakan sel kanker juga berkaitan dengan reaktivasi enzim telomerase.
BAB IV
Penggunaan DNA dalam teknologi

4.1 DNA dalam forensik
Ilmuwan forensik dapat menggunakan DNA yang terletak dalam darah, sperma, kulit, liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, sebuah proses yang disebut fingerprinting genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling). Dalam pemrofilan DNA panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti short tandem repeats dan minisatelit, dibandingkan. Pemrofilan DNA dikembangkan pada 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester, dan pertama kali digunakan untuk mendakwa Colin Pitchfork pada 1988 dalam kasus pembunuhan Enderby di Leicestershire, Inggris. Banyak yurisdiksi membutuhkan terdakwa dari kejahatan tertentu untuk menyediakan sebuah contoh DNA untuk dimasukkan ke dalam database komputer. Hal ini telah membantu investigator menyelesaikan kasus lama di mana pelanggar tidak diketahui dan hanya contoh DNA yang diperoleh dari tempat kejadian (terutama dalam kasus perkosaan antar orang tak dikenal). Metode ini adalah salah satu teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.
4.2 DNA dalam komputasi
DNA memainkan peran penting dalam ilmu komputer, baik sebagai masalah riset dan sebagai sebuah cara komputasi.
Riset dalam algoritma pencarian string, yang menemukan kejadian dari urutan huruf di dalam urutan huruf yang lebih besar, dimotivasi sebagian oleh riset DNA, dimana algoritma ini digunakan untuk mencari urutan tertentu dari nukleotida dalam sebuah urutan yang besar. Dalam aplikasi lainnya seperti editor text, bahkan algoritma sederhana untuk masalah ini biasanya mencukupi, tetapi urutan DNA menyebabkan algoritma-algoritma ini untuk menunjukkan sifat kasus-mendekati-terburuk dikarenakan jumlah kecil dari karakter yang berbeda.
Teori database juga telah dipengaruhi oleh riset DNA, yang memiliki masalah khusus untuk menaruh dan memanipulasi urutan DNA. Database yang dikhususkan untuk riset DNA disebut database genomik, dam harus menangani sejumlah tantangan teknis yang unik yang dihubungkan dengan operasi pembandingan kira-kira, pembandingan urutan, mencari pola yang berulang, dan pencarian homologi.

DAFTAR PUSTAKA

biomol.wordpress.com/bahan-ajar/replikasi/
id.wikipedia.org/wiki/Replikasi_DNA
: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/2077848-proses-replikasi-dna/#ixzz1LxFK8lgp

www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp.../materi3.html

www.scribd.com/doc/23427509/Replikasi-DNA

untuk veris documen klik disini