KUVET MURAH

KUVET KUARSA / GELAS dan DISPOSIBLE KUALITAS TERBAIK DENGAN HARGA BERSAING
MULAI DARI Rp 100.000,-
Hubungi 082295039612

Sabtu, 01 Oktober 2011

Mengembalikan Jati Diri Bangsa

Mengembalikan Jati Diri bangsa

July 29, 2009 · Posted in Uncategorized 
Apakah yang salah dari manusia Indonesia? Karakter bangsa Indonesia yang selama ini dikenal ramah tamah, gotong royong, dan sopan santun berubah menjadi penampilan preman yang beringas dan bengis, yang tega kepada sesamanya, yang tak peduli lagi pada nasib bangsanya.
Suka tidak suka, inilah kenyataan-kenyataan yang sedang kita alami, yang menunjukkan “hilangnya” jati diri individu-individu manusia Indonesia yang berakibat luntur dan rusaknya karakter bangsa Indonesia dan luntur atau “hilang”-nya jati diri bangsa. Banyak ancaman, teror dan gangguan dari pihak lain. Kita harus bisa mengembalikan jati diri bangsa.
Bahwa korupsi di negeri ini bukanlah dilakukan oleh mereka yang tidak berpendidikan, bukan pula oleh mereka yang tidak punya kedudukan, dan bukan pula oleh mereka yang tak beragama, tetapi oleh mereka yang tak punya karakter lagi. Sayangnya, yang selama ini terjadi, banyak anak bangsa yang baik, tetapi mereka tertutup oleh penampilan dan kinerja sosok-sosok yang jati dirinya “hilang” dan karakternya rusak.
Ini berarti bahwa jati diri bangsa merupakan sebuah proses kreatif bangsa tersebut untuk mempertahankan diri sebagai sebuah bangsa dalam sebuah pertarungan dan penaklukan budaya di dunia.
Hanya bangsa kreatif yang akan mampu bertahan, dalam arti menemukan jati dirinya, dalam lingkungan tidak pasti, dan tidak jelas tersebut.
Kapasitas kreatif yang rendah bangsa Indonesia sebagian ditunjukkan oleh statusnya sebagai konsumen sains dan teknologi. Pendidikan yang membangun kapasitas kreatif ini akan menentukan kemampuan bangsa ini menemukan jati dirinya sendiri sebagai bagian dari proses konsensus bangsa ini sebagai sebuah komunitas yang diimajinasikan.
Ini yang membuat masa depan mereka tidak sekedar “warisan”, namun menjadi menantang dan mungkin menegangkan, dan oleh karena itu menjadi berharga dan pantas diperjuangkan.
Pada dasarnya jati diri bangsa dipengaruhi oleh perkembangan sistem nilai yang dianut dan dipahami, yang senantiasa berubah secara dinamis mengikuti paradigma yang berlaku. Keadaan ini secara jujur kita rasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini yang apabila tidak diwaspadai akan mengancam kekokohan persatuan dan kesatuan bangsa.
Yang diakselerasi adalah pelbagai indeks atau root principles of democracy yang dilakukan secara gradual dan sistematis, karena kita melihat ada hal-hal yang di masa lalu itu tidak baik, hal-hal yang di masa lalu itu tidak benar, hal-hal yang dimasa lalu yang perlu disempurnakan dan harus diperbaiki, khususnya yang berkaitan dengan aktualisasi proses demokrasi.
Justru budaya yang beraneka ragam tersebut mampu berhubungan dan berinteraksi satu dengan yang lainnya secara selaras dan serasi. Tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berpotensi memecah maupun merusak persatuan dan kesatuan bangsa yang menjurus kepada disintegrasi bangsa perlu segera diatasi.
Profesionalisme tidak hanya mengandung nuansa expertise yang memadai dari seseorang yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan oleh lembaga yang hebat, tetapi harus disertai karakter semangat altruistik atau pengabdian sosial yang tinggi (sense of social responsibility) dan rasa kesejawatan (corporateness) dan ketaatan kepada kode etik yang berlaku dalam profesinya, yang pada akhirnya perilaku positif yang secara teratur diterapkan akan menumbuhkan kebiasaan dan karakter yang kondusif untuk mencapai tujuan nasional seperti yang diamanatkan.Bangsa yang memiliki jati diri adalah bangsa yang warga negaranya memiliki jati diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar