KUVET MURAH

KUVET KUARSA / GELAS dan DISPOSIBLE KUALITAS TERBAIK DENGAN HARGA BERSAING
MULAI DARI Rp 100.000,-
Hubungi 082295039612

Sabtu, 01 Oktober 2011

Sedekah Bumi, Mapag Sri dan Tari Sampyong

Sedekah Bumi
Sedekah bumi merupakan tradisi turun temurun di desa saya, yang diadakan menjelang musim tanam padi pada musim rendeng. Tradisi sedekah bumi bukan hanya sedekar tradisi tahunan belaka, Akan tetapi tradisi sedakah bumi mempunyai makna yang lebih dari itu, upacara tradisional sedekah bumi itu sudah menjadi salah satu bagian yang sudah menyatu dengan masyarakat yang tidak akan mampu untuk dipisahkan dari kultur (budaya) desa sumber yang menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian serta kearifan lokal (Local Wisdem) khas bagi masyarakat agraris seperti desa sumber.
Tradisi sedekah bumi biasanya diadakan di ujung sawah desa dan selalu diadakan pada hari rabu dan pagi hari, saya sendiri sampai sekarang belum tahu alasan dari hal-hal tersebut. Setiap keluarga / Rumah wajib membawa nasi tumpeng dan bakakak ayam untuk dibawa ke tempat diadakannya sedekah bumi, selain nasi tumpeng dan bakakak ayam biasanya juga selalu ada lepet dan lontong yang dibungkus dengan daun bambu berbentuk segitiga serta kupat.
Pada acara sdekah bumi, setiap peserta diminta untuk mengumpulkan sebagian dari bakakak ayam, nasi tumpeng dan lepet untuk dikumpulkan dan didoakan oleh sesepuh desa. Setelah pembacaan doa selesai, baru kita bisa menyantap rame-rame apa yang kita bawa. Selain menyantap makanan yang kita bawa biasanya juga dihiasi dengan perang lepet, lepet dijadikan senjata untuk saling melempar satu-sama lain. Hal ini tidak bermaksud untuk melukai satu-sama lain, tetapi bertujuan untuk merasakan lepet buatan satu-sama lainnya. Dan pada acara akhir, nantinya para petani biasanya menyisakan nasi, kepala dan ceker ayam, ketiganya dibungkus dan diletakkan di sudut-sudut petak sawahnya masing-masing.

Mapag Sri
Mapag sri secara bahasa artinya menjemput padi, dan biasanya diadakan menyambut panen raya. Tetapi kalo tidak salah ingat mapag sri di desa saya diadakan berbarengan dengan acara sedekah bumi, yang diadakan menjelang musim tandur rendengan (musim tanam pada masa hujan). Hal ini bisa dijelaskan, menjemput padi diartikan dengan menjemput waktunya musim tanam padi. bukan musim panen seperti di daerah lain. pacara Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa karena panen yang diharapkan telah tiba dengan hasil yang memuaskan. yang saya ingat sih setiap acara mapag sri selalu ada pertunjukan wayang kulit di balai desa. dan saya selalu dapat uang jajan lebih dari ibu, he he he.

Sampyong
Selain sedekah bumi dan mapag sri, biasanya juga diadakan seni sampyong. Seni sampyong waktu dulu sering diadakan di lapangan SD Sindugurnita, sekolah SD saya tuh. he he he. Lokasinya disamping situs keramat makam buyut arsitem.
Sampyong merupakan suatu seni pertunjukan ketangkasan dan ketahanan fisik. Kesenian asli desa kami warisan nenek moyang. Kesenian yang satu ini merupakan gabungan dari unsur seni, olahraga, bela diri, dan unsur magis. Wajar juga kalau sekarang dah tidak lagi diadakan, dah tidak ada lagi yang sakti di desa kami. Mabok bae kerjaane. he he he

Menyaksikan pertunjukkan ini, dijamin akan membuat kita menjadi bersemangat dan segar, karena pada dasarnya kesenian ini adalah ajang mengadu kekuatan dan kekebalan tubuh dimana para pemainnya melakukan baku hantam satu sama lain dengan menggunakan tongkat rotan pada bagian-bagian tubuh tertentu. siapa yang terpukul jatuh 3 kali langsung dinyatakan kalah.

Dari tiga tradisi yang dulu selalu diadakan pada menjelang musim tandur rendengan, kini hanya tinggal sedekah bumi yang rutin diadakan. Sedangkan mapag sri biasanya diadakan apabila hasil panen musim sebelumnya hasilnya bagus atau jika terjadi kemarau panjang. Sedangkan seni sampyong kini tidak lagi pernah diadakan, hal ini bisa disebabkan karena mungkin sudah tidak ada lagi peserta sampyong (wong sakti) di desa kami.


Peundeuy 02 Oktober 2011
Muhamad Afidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar